DUNIA NEWS - Dua sel sperma ditemukan di rahim Kesia Irene Yola Lestaluhu (20), wanita yang dibunuh sadis oknum TNI AL Kelasi Satu Agung Suyono (23) di Sorong, Papua Barat Daya. Lantamal XIV/Sorong menegaskan temuan sel sperma itu tidak akan ditutup-tutupi.
Komandan PM-AL Lantamal XIV/Sorong Letkol (CPM) Dian Sumpena mengatakan temuan dua sel sperma itu setelah pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan. Namun dia mengaku tidak mendapat informasi lebih jauh terkait sel sperma tersebut.
"Dari rumah sakit hanya sebatas (menyampaikan ada) dua sel sperma, kita tidak tahu," kata Dian Sumpena kepada detikcom, Kamis (27/2/2025).
Dian tak menampik adanya dugaan keterlibatan orang lain di kasus pembunuhan Kesia, termasuk perwira TNI. Namun Dian mengatakan keterlibatan orang lain pasti akan diungkap pelaku jika benar adanya.
"Tidak mungkin tersangka ini mengaku pembunuhnya untuk menutupi perwira-perwira ataupun anggota yang lain, tidak mungkin. Karena kenapa? Dia yang bertanggung jawab, hukumannya jelas. Dia tahu, keluarganya tahu," tegasnya.
Sementara itu, Kadispen Koarmada III Letkol Laut (S) Ajik Sismianto mengatakan temuan dua sel sperma itu bisa saja dijadikan alat bukti jika penyidik membutuhkan. Namun perlu dilakukan tes DNA terlebih dahulu.
"Nanti itu (temuan dua sel sperma) dari penyidiknya ya, kalau memang diperlukan ya kita laksanakan. Kalau memang alat buktinya kurang dan itu perlu dilakukan, pasti dilakukan," terang Ajik.
"Untuk menentukan bahwa dua sel sperma yang hidup di rahimnya korban ini itu kan harus melalui tes DNA. Nanti saksi ahli yang menjelaskan," imbuhnya.
Lantamal XIV/Sorong melakukan rekonstruksi ulang atas permintaan Oditurat Militer (Otmil) IV-21 Manokwari, Kamis (27/2). Rekonstruksi ulang digelar langsung di tempat kejadian perkara di Pantai Saoka, Kota Sorong.
Rekonstruksi sempat digelar di Lantamal XIV Sorong, pada Senin (20/1). Rekonstruksi ulang dilakukan untuk melengkapi berkas kasus.
"Mungkin rekonstruksi ulang besok ini dengan maksud guna melengkapi berkasnya, maka Oditurat Militer minta ulangi," kata Kadispen Koarmada III Letkol Laut (S) Ajik Sismianto kepada wartawan, Selasa (25/2).
Pelaku sempat menangis saat memperagakan aksinya membunuh Kesia pada rekonstruksi pertama. Saat itu, pelaku awalnya menceritakan momen dirinya menghentikan mobil yang dikendarainya lalu melakukan hubungan seksual dengan korban di samping mobil.
Ia menceritakan peristiwa pembunuhan yang dilakukannya dengan suara terbata-bata. Sesekali, Agung mengusap air matanya dengan kedua tangannya yang terborgol.
"Saat tiba di lokasi kejadian, saya membuka pintu dan keluar dikuti oleh korban. Baju korban diangkat dan kami melakukan hubungan," kata Agung saat rekonstruksi.
Tak lama setelah itu, pelaku dan korban kembali melakukan hubungan seksual yang kedua. Namun pelaku langsung menikam korban menggunakan karambit secara membabi buta.
"Setelah melakukan hubungan pertama dan kedua, saya mengambil karambit dan menghujamkan ke bagian belakang korban sambil menyeret korban menuju arah pantai," kata Agung yang berurai air mata.
"Saya menyeret korban menuju pantai hingga ke laut. Saya membaringkan korban. Saya dua kali kembali melihat korban. Saya panik," imbuh Agung.[Arifin/Detik]