Trump Ingin Kuasai Tanah Jarang Ukraina sebagai Imbalan Bantuan Perang


DUNIA NEWS - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keinginan untuk memiliki tanah jarang (rare earth) Ukraina sebagai imbalan atas bantuan Washington dalam perang di Ukraina.

Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengaku ingin agar AS mendapat mineral tanah jarang Ukraina senilai $500 miliar (sekitar Rp8.108 triliun) sebagai imbalan atas bantuan yang telah diberikan selama ini.

"Saya ingin memiliki keamanan tanah jarang. Kami memberikan ratusan miliar dolar. Mereka memiliki tanah jarang yang hebat, dan saya menginginkan keamanan tanah jarang," kata Trump.

Pada Rabu (12/2), Menteri Keuangan AS Scott Bessent bertandang ke Kyiv untuk mempresentasikan proposal agar AS bisa memiliki setengah dari mineral tanah jarang Ukraina.

Kendati begitu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak. Pada Sabtu (15/2), di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, Zelensky menyatakan tak setuju dengan proposal Washington karena tak sejalan dengan kepentingan nasional Ukraina.

Meski tak bicara gamblang proposal apa yang dimaksud, namun sejumlah pihak menduga Zelensky bicara soal proposal AS meminta 50 persen tanah jarang Ukraina.

Apa itu tanah jarang?

Tanah jarang masuk dalam kelompok 17 logam yang digunakan untuk membuat magnet yang dapat mengubah daya menjadi gerakan untuk kendaraan listrik, telepon seluler, sistem rudal, dan perangkat elektronik lainnya.

Menurut Survei Geologi AS (USGS), terdapat 110 juta endapan material tanah jarang di seluruh dunia pada 2023.

China adalah produsen tanah jarang terbesar, yang mengekstraksi setidaknya 60 persen dari pasokan dunia, demikian dikutip dari Al Jazeera.

Berapa banyak tanah jarang yang diimpor AS?

USGS memperkirakan nilai senyawa dan logam tanah jarang yang diimpor AS pada 2023 sebesar 190 juta (sekitar Rp3,1 triliun). Jumlah ini turun 7 persen dari tahun sebelumnya.

Menurut USGS, AS bergantung dengan China, Malaysia, Jepang, dan Estonia untuk memenuhi 80 persen kebutuhan tanah jarangnya pada 2024.

Selain tanah jarang, AS juga sedang mengincar mineral penting lain, seperti tungsten, telurium, litium, titanium, dan indium.

Material tanah jarang dan mineral penting lain di Ukraina berada di enam lokasi yang tersebar di negara itu.

Namun, lebih dari 70 persen mineral Ukraina ada di wilayah Donetsk dan Luhansk, yang sebagian telah dikuasai Rusia.

Sejumlah mineral juga ditemukan di Dnipropetrovsk, yang berbatasan dengan wilayah Donetsk dan Zaporizhia, yang dicaplok Rusia secara ilegal pada 2022. Pasukan Rusia saat ini sedang maju ke sana.

Semenanjung Crimea juga kaya akan mineral. Tapi wilayah ini juga dianeksasi Rusia pada 2014.

Apa saja yang dimiliki Ukraina?

Pada 2022, Ukraina menyatakan diri sebagai salah satu dari 10 negara di dunia yang memiliki cadangan titanium yang menyumbang 7 persen dari produksi global.

Pada 2023, majalah bisnis Forbes memperkirakan sumber daya mineral Ukraina berjumlah 111 miliar ton, utamanya yaitu batu bara dan bijih besi.

Dilansir dari Reuters, Forum Ekonomi Dunia pernah menyatakan Ukraina merupakan pemasok potensial utama litium, berilium, mangan, galium, zirkonium, grafit, apatit, fluorit, dan nikel.

Badan Geologi Negara menyebut Ukraina memiliki salah satu cadangan litium terbesar di Eropa, yang diperkirakan mencapai 500.000 metrik ton. Material ini sangat penting untuk baterai, keramik, dan kaca.

Cadangan grafit Ukraina sementara itu mewakili 20 persen sumber daya global. Grafit merupakan komponen utama untuk baterai kendaraan listrik dan reaktor nuklir.[Zahra/CNN]



Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form