DUNIANEWS - Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan tengah melakukan studi potensi memproduksi mobil listrikdi dalam negeri.
Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy menjelaskan studi itu dilakukan dalam rangka memberikan pilihan kepada konsumen, tak hanya mengembangkan model hybrid saja.
"Mungkin masih awal tahun ya saya enggak bisa memberikan komentar spesifik tapi sangat setuju bahwa Toyota tidak hanya mengembangkan hybrid, tapi kita juga mempelajari pastinya EV yang baru ke depannya dan termasuk menstudi. Mudah-mudahan ke depannya untuk bisa memproduksi juga untuk EV di Indonesia," kata dia di Jakarta Pusat, Rabu (18/2).
Kendati demikian ia belum bisa memastikan model apa yang akan Toyota Indonesia kembangkan. Saat disinggung apakah akan menghadirkan mobil murni listrik Toyota Urban Cruiser EV, ia irit bicara.
"Mohon support-nya teman-teman, kalau lancar kita bisa nanti kita bisa melakukan adanya produk-produk baru. Tapi saat ini belum ada keputusan," kata dia.
"[Apakah Urban Cruiser akan dikenalkan?] No comment," ujar dia.
Sebelumnya, Toyota memperkenalkan Urban Cruiser EV, SUV listrik berbasis platform Suzuki e Vitara di India pada Januari lalu.
Urban Cruiser EV rencananya akan mulai dijual di Eropa pada 2025 dan kemungkinan besar meluncur di India pada paruh kedua tahun 2025.
Mobil listrik ini merupakan versi Toyota dari Suzuki e Vitara, dan meski masih disebut sebagai konsep, versi produksinya sudah diluncurkan di luar negeri. Setelah peluncuran e-Vitara pada Maret ini, Toyota berencana meluncurkan Urban Cruiser EV di India.
Urban Cruiser EV menjadi bagian dari rencana besar Toyota untuk memiliki 15 kendaraan tanpa emisi pada 2026, termasuk enam mobil listrik berbasis platform khusus.
Meski berbasis e-Vitara, desain Urban Cruiser EV memiliki sentuhan khas Toyota. Tampilannya lebih mengutamakan kesan elegan.
Secara dimensi Urban Cruiser EV memiliki panjang 4.285 mm, lebar 1.800 mm, tinggi 1.640 mm, dan jarak sumbu roda 2.700 mm, SUV ini menawarkan radius putar hanya 5,2 meter.
Urban Cruiser EV akan tersedia dengan roda alloy 18 inci atau 19 inci, tergantung variannya, yang dilengkapi penutup roda untuk mengurangi bobot dan meningkatkan aerodinamika.
Mobil murni listrik ini ditawarkan dua varian yaitu pilihan baterai lithium-iron phosphate (LFP) dan dua opsi penggerak: front-wheel drive (FWD) dan all-wheel drive (AWD).
Varian FWD hadir dengan baterai 49 kWh yang menghasilkan tenaga 106 kW (144 hp) atau opsi baterai 61 kWh dengan tenaga 128 kW (174 hp).
Sementara itu, varian AWD menggunakan baterai 61 kWh dengan tenaga 135 kW (184 hp). Torsi yang dihasilkan mencapai 189 Nm untuk varian FWD dan 300 Nm untuk varian AWD.[Zahra/CNN]