Penelitian evakuasi wisatawan ke Lembar setelah penutupan Bandara Labuan Bajo


DUNIA NEWS- Setelah penutupan sementara Bandara Labuan Bajo karena erupsi Gunung Lewotobi Male di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) membantu evakuasi wisatawan dengan kapal menuju Pelabuhan Lembar.Wisatawan diangkut menggunakan KM Egon, menurut Evan Eryanto, Sekretaris Perusahaan Pelni. Mereka diberangkatkan pada Minggu, 10/11, malam pukul 19.00 WITA, dan akan tiba di Lembar pada Senin, 11/11, sekitar pukul 18.00 WITA.

Di Jakarta, Senin, Evan menyatakan bahwa penyesuaian jadwal kapal dilakukan untuk membantu evakuasi wisatawan yang seharusnya terbang dari Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo namun batal karena penutupan aktivitas penerbangan.
Penli mengubah rute kapal penumpang setelah Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, ditutup karena letusan Gunung Lewotobi Male di Flores Timur, NTT.
PenliWisatawan dapat pergi dari Labuan Bajo ke Pelabuhan Lembar di Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan KM Egon.

Kapal tersebut seharusnya berlayar dari Waingapu, NTT, menuju Lembar, NTB. Namun, karena erupsi Gunung Lewotobi, kapal tersebut dialihkan ke Labuan Bajo untuk mengangkut wisatawan yang ingin terbang dari Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo. Perjalanan tersebut gagal.
Dia menyatakan bahwa KM Egon adalah kapal RoRo yang dapat menampung 500 orang dan 85 kendaraan roda empat.

Rute tradisional KM Egon sendiri mencakup Surabaya, Batulicin, Pare Pare, Bontang, Pare Pare, Batulicin, Surabaya, Lembar, dan Waingapu (PP).
Kami meminta maaf kepada calon penumpang yang mengalami kesulitan karena penyesuaian ini. Evan berharap dampak letusan Gunung Lewotobi segera berlalu dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Sebelum ini, Kementerian Perhubungan mengembangkan rute transportasi laut alternatif untuk memastikan transportasi dan logistik yang lancar sebagai akibat dari erupsi Gunung Lewotobi Male di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di Jakarta, Senin, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo menyatakan bahwa selama beberapa bandara dan penerbangan berhenti sementara, angkutan laut menjadi alternatif dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan.

Dia mengatakan bahwa erupsi Gunung Lewotobi Male masih terjadi hingga hari Minggu (10/11), menyebabkan beberapa bandara dan penerbangan di sekitar lokasi erupsi dihentikan.
Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Perhubungan, bersama dengan pihak berwenang yang relevan, terus berupaya mencari cara lain untuk mendukung transportasi orang dan barang, salah satunya dengan menggunakan angkutan laut.
Saat ini, rute reguler KM Egon yang menghubungkan Waingapu ke Lembar telah disesuaikan.untuk berubah menjadi Labuan Bajo-Lembar. Kapal yang akan mengangkut 100 wisatawan yang sedang berada di Labuan Bajo dijadwalkan tiba di Pelabuhan Lembar pada Senin (11/11) pukul 18.00 WITA.

Selanjutnya, berdasarkan jumlah alat keselamatan yang tersedia, kapal roro Dharma Lautan yang akan sandar di Labuan Bajo pada 11 dan 12 November 2024 akan diberi dispensasi jumlah penumpang.
Selain itu, kapal cepat digunakan untuk menghubungkan Labuan Bajo ke Sape, yang kemudian dituju ke bandara yang tidak terpengaruh, seperti Bima atau Lembar.
Selain itu, pada Senin (11/11) dini hari, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Surabaya diminta untuk memberangkatkan kapal patroli KNP. Chundamani ke Bali. 

Perjalanan akan berlangsung selama 30 jam hingga Labuan Bajo
elanjutnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo berusaha untuk meningkatksan koordinasi, komunikasi, dan sinkronisasi evakuasi.
membuka Posko Kesiapan Transportasi Laut di terminal penumpang dan mengirimkan Berita Keselamatan kepada Marinir (NTM) dan mengirimkannya melalui stasiun radio pantai (SROP) setiap empat jam.[Rownti]***

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form