DUNIA NEWS- Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri, calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah, berjanji akan membangun rumah sakit di daerah pelosok dengan kualitas yang sama dengan yang ada di tingkat kabupaten,Selain itu, pasangan nomor urut 1 ini memastikan ketersediaan obat-obatan dan dokter spesialis, yang selama ini menjadi hambatan bagi layanan kesehatan di Sulawesi Tengah.Jika kami terpilih untuk memimpin Provinsi Sulteng, tujuan jangka pendek kami adalah membangun rumah sakit di daerah pelosok yang sebanding dengan yang ada di tingkat kabupaten. Selain itu, Ahmad Ali menyatakan bahwa mereka akan memastikan ketersediaan obat-obatan dan dokter.
Menurut Ahmad Ali, tenaga medis dan dokter yang ditempatkan di rumah sakit baru yang ada di pelosok tersebut akan diberi insentif. Target jangka pendek lainnya adalah menjamin bahwa penduduk Sulteng menerima layanan BPJS secara gratis.
meskipun dalam jangka panjang Sejalan dengan program presiden terpilih Prabowo Subianto, Cawagub Abdul Karim Aljufri menegaskan visi misi untuk membangun rumah sakit, mendidik dokter untuk menjadi spesialis, dan memberikan insentif kepada tenaga kesehatan.
Seperti yang diketahui, Prabowo Subianto menyatakan dalam debat kelima Pilpres Februari 2024 bahwa dia akan membangun rumah sakit di setiap daerah, memberi beasiswa kepada 10 ribu anak pintar, salah satunya untuk mengambil jurusan kedokteran, dan membangun 300 fakultas kedokteran.
Kami telah menunjukkan bahwa akan ada kerja sama yang positif antara pusat dan daerah sejak awal kampanye. Di bidang kesehatan, misalnya, visi misi kami sejalan dengan visi presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut politisi yang dikenal sebagai AKA, "sinergitas ini yang akan membawa Sulawesi Tengah, berlari lebih cepat, lebih maju bersama kami, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri dan dukungan presiden terpilih."
Politisi dari Partai Gerindra Ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat mendapatkan akses ke seluruh pelayanan kesehatan di masa depan, asalkan mereka juga memiliki kemampuan telekomunikasi informasi yang optimal.
Sebagai akibatnya, banyak wilayah di Sulawesi Tengah, terutama di wilayah terpencil, pegunungan, kepulauan, dan wilayah pedalaman, masih berada di wilayah tanpa sinyal yang dikenal sebagai "Blankspot".
AKA menyatakan, "Bagaimana mereka bisa tahu bahwa kami menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan jika akses informasi seperti ketersediaan jaringan internet tidak ada? Ini akan menjadi bagian dari jangka pendek kami menyelesaikan masalah aksesibilitas telekomunikasi."
Selain memastikan ketersediaan jaringan internet 4G untuk Ahmad Ali dan dirinya terpilih, AKA juga memastikan ketersediaan listrik, khususnya di wilayah 3 T.
Data menunjukkan bahwa dari 1.842 desa, 686 desa, atau 37,24%, masih blank-spot. 126 desa adalah yang paling banyak.Ini menunjukkan bahwa di masa depan, masyarakat hanya perlu memiliki kemampuan telekomunikasi informasi yang optimal untuk mendapatkan akses ke seluruh pelayanan kesehatan.
Akibatnya, banyak daerah di Sulawesi Tengah, terutama di daerah terpencil, pegunungan, kepulauan, dan pedalaman, masih memiliki area yang tidak memiliki sinyal yang dikenal sebagai "Tempat Tanpa Sinyal".
"Bagaimana mereka bisa tahu bahwa kami menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan jika akses informasi seperti ketersediaan jaringan internet tidak ada?" kata AKA. Ini akan termasuk dalam rencana jangka pendek kami untuk mengatasi masalah aksesibilitas telekomunikasi.
AKA tidak hanya memastikan ketersediaan listrik, khususnya di wilayah 3 T, tetapi juga memastikan ketersediaan jaringan internet 4G untuk Ahmad Ali dan dirinya terpilih.
Dari 1.842 desa, 686 desa, atau 37,24%, masih blank-spot, menurut data. 126 desa tertinggi.[Rowanti]***