Indeks Risiko Migrasi Akibat Iklim RICD diluncurkan oleh Indonesia, EU, dan IOM


DUNIA NEWS-
Indeks Risiko Perpindahan Akibat Iklim (RICD) telah diluncurkan oleh pemerintah Indonesia, Uni Eropa, dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). 

RICD adalah ukuran yang bertujuan untuk mengantisipasi, mengurangi, dan mengurangi pengungsi akibat iklim. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari mengatakan saat peluncuran RICD di Jakarta, Rabu, bahwa inisiatif ini sangat penting bagi Indonesia karena sejalan dengan prioritas nasional kita dalam kesiapsiagaan bencana, pengurangan risiko, dan ketahanan iklim.

Abdul menyatakan bahwa RICD akan memberikan data dan wawasan yang diperlukan untuk mengantisipasi dan menangani pengungsian akibat iklim secara lebih baik dan untuk memperkuat kesiapsiagaan dan melindungi masyarakat yang rentan. 

Kepala Misi IOM Indonesia, Jeffrey Labovitz, menjelaskan bahwa setiap mitra menyumbangkan keahliannya untuk bekerja sama untuk membuat solusi komprehensif untuk masalah pengungsian yang disebabkan oleh perubahan iklim. 

Dia menyatakan bahwa interaksi kolektif ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan untuk mengantisipasi, mengurangi, dan memberikan pertahanan dengan cara yang efektif, yang pada akhirnya dapat mengurangi dampak terhadap populasi yang rentan.

Sementara itu, Janez Lenarčič, Komisioner Eropa untuk Manajemen Krisis, menyatakan bahwa Uni Eropa dengan bangga mendukung upaya RICD untuk memerangi ancaman perpindahan penduduk yang meningkat karena perubahan iklim. 

“Proyek ini akan memperkuat kemampuan kita dalam memprediksi dan mengurangi risiko perubahan iklim, memastikan masyarakat bahwa Indonesia lebih siap dan terlindungi dalam menghadapi perubahan iklim dengan memanfaatkan keahlian kolektif,” katanya. 

Inisiatif RICD menggabungkan berbagai pemangku kepentingan, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Universitas Indonesia, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), untuk bekerja sama mengatasi masalah yang berbeda.

RICD membangun model data komprehensif dengan berbagai keahlian untuk membantu Indonesia memprediksi, mengurangi, dan mencatat risiko pengungsi akibat perubahan iklim. 

Selain itu, indeks tersebut meninjau faktor pendorong perpindahan, yang mencakup hal-hal mendasar seperti situasi budaya, ekonomi, dan politik, serta demografi, yang berfungsi sebagai pemicu migrasi terkait iklim. 

RICD berkonsentrasi pada faktor-faktor yang mendorong orang untuk meninggalkan rumahnya, seperti kehilangan mata pencaharian, kerawanan pangan atau udara, atau hilangnya tempat yang layak huni.

Selain itu, indeks tersebut menemukan ambang batas penting di mana dampak perubahan iklim secara keseluruhan menjadi sangat besar, meningkatkan kemungkinan migrasi. 

Para mitra inisiasi RICD akan mengembangkan data model dalam beberapa bulan mendatang. Ini akan dimulai dengan analisis risiko pengungsian makro tingkat nasional. 

Penilaian tingkat mikro di lokasi utama akan menjadi langkah berikutnya dalam upaya kolaboratif ini; ini akan memberikan wawasan terarah untuk penelitian kebijakan dan respon operasional di seluruh Indonesia.[Nuraisah]***

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form