Bagnaia Siap Rebut Kembali Gelar Juara Dunia Setelah Belajar dari Pengalamannya


DUNIA NEWS
- embalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia ingin mencoba lebih santai untuk menghadapi dan menghadang pesaing terdekatnya musim ini, Jorge Martin (Prima Pramac Racing), untuk meraih gelar juara dunia.

Bagnaia sekarang berada di peringkat kedua klasemen dengan margin 17 poin.

Meskipun saya harus cepat, saya juga harus menghindari kesalahan. “Saat ini, Jorge berada dalam situasi yang lebih baik dalam hal (perebutan gelar) juara, tetapi saya berada dalam situasi yang sama tahun lalu, dan saya merasa perlu lebih tenang,” kata Bagnaia dalam keterangan resmi MotoGP, Jumat (1/11/2024), dilansir dari Antara.

“Menjadi kompetitif dalam situasi itu sulit, tetapi saya pikir kami hanya perlu menikmati situasi dan bekerja seperti biasa,” katanya.

Sebaliknya, Bagnaia mengakui bahwa dalam situasi seperti ini, tekanan memang tidak bisa dihilangkan. Selain itu, dia memiliki kesempatan untuk memperkecil jarak poinnya dengan Martin dan merebut gelar juara dunia untuk ketiga kalinya.

“Dalam hal tekanan, ya, tekanan selalu ada, tetapi rasanya menyenangkan berada dalam situasi seperti ini. Saya senang berada dalam situasi ini,” kata pembalap yang dikenal sebagai Pecco.

Meskipun demikian, Davide Tardozzi, Manajer Tim Ducati Lenovo, menyatakan bahwa pembalap dengan nomor motor nomor satu masih memiliki kepercayaan diri untuk kembali memperoleh gelar.

Tardozzi menyatakan, "Dia benar-benar percaya diri. Ia menyadari kemungkinan-kemungkinannya, dan kita akan lihat apa yang terjadi pada putaran terakhir."

“Kami akan berusaha keras untuk memenangkan kedua balapan akhir pekan ini, dan saya yakin Jorge (Martin) akan mencoba dan melakukan hal yang sama. Kami menghargai sikap Jorge saat memimpin kejuaraan dan juga sebagai pesaing yang tangguh seperti tahun lalu,” katanya.

Tardozzi melihat Bagnaia berkembang menjadi pembalap yang lebih dewasa karena pengalamannya untuk bersaing di kejuaraan tertinggi.

Ia menyatakan bahwa Bagnaia kini memiliki dua gelar juara sejak dia kehilangan gelar dari Fabio Quartararo pada tahun 2021 dan mulai belajar mengelola situasi kritis.

Selama dua tahun terakhir, ia telah terbukti dewasa dan tumbuh. Tardozzi menyatakan, "Akhirnya, ia telah membuktikan bahwa ia adalah seorang juara dunia dan ia bertarung melawan pembalap hebat seperti Jorge."[Rida]***

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form