"Serangan India ke Kashmir, Gencatan Senjata AS-Houthi, dan Konklaf Vatikan Dimulai: Dunia dalam 24 Jam"

DUNIA NEWS - Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman sejumlah informasi pilihan dari berbagai tempat di dunia yang terjadi dalam 24 terakhir.

Kami akan mengawali edisi Rabu, 7 Mei 2025 hari ini dengan berita dari India dan Pakistan.

Pemerintah India mengatakan telah menyerang sembilan lokasi, menggambarkannya sebagai "serangan presisi terhadap kamp-kamp teroris" di Kashmir yang dikuasai Pakistan.

Ini terjadi beberapa hari setelah India menyalahkan pemerintah Pakistan Islamabad atas serangan yang menewaskan 25 warga Hindu India di wilayah Kashmir yang dikuasai India.

Juru bicara militer Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan delapan warga Pakistan tewas, termasuk seorang anak berusia tiga tahun, 35 orang lainnya terluka, dan dua orang lagi masih hilang.

India mengatakan serangannya menargetkan "infrastruktur teroris."

"Beberapa waktu lalu, angkatan bersenjata India meluncurkan 'Operasi Sindoor', yang menyerang infrastruktur teroris di Pakistan dan Jammu dan Kashmir yang diduduki Pakistan dari tempat serangan teroris terhadap India telah direncanakan dan diarahkan," ujar pemerintah India.

Pemerintah Rusia dan Volodymyr Zelenskyy kemarin waktu setempat mengonfirmasi kedua negara telah menyerahkan masing-masing 205 tentara yang ditangkap dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab.

Presiden Ukraina mengonfirmasi berita tersebut di media sosial dan membagikan gambar para tentara yang telah dibebaskan itu saat bertemu dengan keluarga mereka.

"Rakyat kami telah bebas. Rakyat kami telah pulang," kata Zelenskyy.

"Mereka telah tersebar di banyak wilayah Rusia, dipenjara dalam sistem yang satu-satunya tujuannya adalah untuk menyiksa mereka dan menghancurkan kemanusiaan mereka."

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa tentaranya juga telah dibebaskan oleh Ukraina dan saat ini berada di Belarus untuk menjalani pemeriksaan medis dan psikologis.

Presiden Donald Trump mengatakan AS akan berhenti membom Houthi di Yaman setelah kelompok yang berpihak pada Iran itu setuju untuk berhenti mengganggu jalur pelayaran penting di Timur Tengah.

Oman mengatakan telah memediasi kesepakatan gencatan senjata, yang menandai perubahan besar dalam kebijakan Houthi sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023.

Menurut pernyataan Oman, berdasarkan perjanjian itu, baik AS maupun Houthi tidak akan saling menyerang, termasuk kapal-kapal AS di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab.

Oman tidak menyebut apakah Houthi telah setuju untuk menghentikan serangan terhadap Israel.

Kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi Yaman, Mahdi al-Mashat, mengatakan kelompok itu akan terus mendukung Gaza dan serangan semacam itu akan terus berlanjut.

Konklaf akan dimulai hari ini pukul 10 pagi waktu setempat dan diawali dengan Misa Kudus di Basilika Santo Petrus.

Setelah misa, para kardinal akan kembali ke kamar mereka di sebelah Domus Sanctae Marthae, sebelum menuju Kapel Sistina pada sore hari untuk pemungutan suara pertama.

Sekitar 250 kardinal masih hidup saat ini, tetapi mereka yang berusia di atas 80 tahun dilarang memberikan suara.

Itu berarti tersisa 135 kardinal elektor yang memenuhi syarat tahun ini, tetapi dua orang telah mengundurkan diri.

Pakar mengatakan konklaf akan dimulai dengan para kardinal memasuki kapel sambil menyanyikan himne kuno, Veni Creator Spiritus, yang berarti Datanglah Roh Kudus.[ARYA/DETIKNEWS]***


 

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form