DUNIA NEWS - Perang antara Rusia dan Ukraina terus memanas. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa militernya telah menembak jatuh 77 drone Ukraina dalam semalam.
Ini terjadi hanya dua hari setelah Kyiv melakukan serangan langsung terbesarnya terhadap Moskow selama perang tiga tahun tersebut.
Sebanyak tiga puluh drone berhasil dicegat dan dihancurkan di wilayah Bryansk, Rusia barat yang berbatasan dengan Ukraina, sementara 25 drone lainnya jatuh di atas Kaluga, kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/3/2025).
Kementerian menambahkan banyak drone lainnya ditembak jatuh di wilayah Kursk, Voronezh, Rostov, dan Belgorod.
Serangan terbaru ini terjadi setelah Rusia menembak jatuh lebih dari 90 drone atau pesawat nirawak di wilayah ibu kota Rusia, Moskow pada hari Selasa lalu. Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin menyebutnya sebagai "serangan drone musuh paling masif terhadap Moskow".
Pihak berwenang di Kyiv dan Dnipropetrovsk juga melaporkan diserang pada Kamis dini hari waktu setempat.
Sebelumnya, serangan rudal balistik Rusia menghantam kota pelabuhan Odesa di Ukraina bagian selatan. Sedikitnya empat orang tewas, dengan sebuah kapal kargo berbendera Barbados mengalami kerusakan akibat serangan rudal tersebut.
Serangan rudal Moskow itu menghantam wilayah Ukraina pada Selasa (11/3) tengah malam waktu setempat, saat otoritas Kyiv menyatakan dukungan terhadap usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata selama 30 hari dan setuju untuk segera berunding dengan Rusia.
Para pejabat Ukraina mengatakan serangan rudal terjadi saat kapal kargo tersebut sedang memuat pasokan gandum yang dimaksudkan untuk dikirim ke Aljazair.
"Sayangnya, empat orang tewas -- warga negara Suriah. Korban termuda berusia 18 tahun, yang paling tua berusia 24 tahun. Dua orang lainnya mengalami luka-luka -- seorang warga Ukraina dan seorang warga Suriah," kata wakil perdana menteri untuk rekonstruksi, Oleksiy Kuleba, dalam pernyataan via media sosial.
"Rusia menyerang infrastruktur Ukraina, termasuk pelabuhan yang terlibat dalam memastikan keamanan pangan dunia," tuduhnya.[FARID/DETIK.COM]***DUNIA NEWS - Perang antara Rusia dan Ukraina terus memanas. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa militernya telah menembak jatuh 77 drone Ukraina dalam semalam.
Ini terjadi hanya dua hari setelah Kyiv melakukan serangan langsung terbesarnya terhadap Moskow selama perang tiga tahun tersebut.
Sebanyak tiga puluh drone berhasil dicegat dan dihancurkan di wilayah Bryansk, Rusia barat yang berbatasan dengan Ukraina, sementara 25 drone lainnya jatuh di atas Kaluga, kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/3/2025).
Kementerian menambahkan banyak drone lainnya ditembak jatuh di wilayah Kursk, Voronezh, Rostov, dan Belgorod.
Serangan terbaru ini terjadi setelah Rusia menembak jatuh lebih dari 90 drone atau pesawat nirawak di wilayah ibu kota Rusia, Moskow pada hari Selasa lalu. Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin menyebutnya sebagai "serangan drone musuh paling masif terhadap Moskow
Pihak berwenang di Kyiv dan Dnipropetrovsk juga melaporkan diserang pada Kamis dini hari waktu setempat.
Sebelumnya, serangan rudal balistik Rusia menghantam kota pelabuhan Odesa di Ukraina bagian selatan. Sedikitnya empat orang tewas, dengan sebuah kapal kargo berbendera Barbados mengalami kerusakan akibat serangan rudal tersebut.
Serangan rudal Moskow itu menghantam wilayah Ukraina pada Selasa (11/3) tengah malam waktu setempat, saat otoritas Kyiv menyatakan dukungan terhadap usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata selama 30 hari dan setuju untuk segera berunding dengan Rusia.
Para pejabat Ukraina mengatakan serangan rudal terjadi saat kapal kargo tersebut sedang memuat pasokan gandum yang dimaksudkan untuk dikirim ke Aljazair.
"Sayangnya, empat orang tewas -- warga negara Suriah. Korban termuda berusia 18 tahun, yang paling tua berusia 24 tahun. Dua orang lainnya mengalami luka-luka -- seorang warga Ukraina dan seorang warga Suriah," kata wakil perdana menteri untuk rekonstruksi, Oleksiy Kuleba, dalam pernyataan via media sosial.
"Rusia menyerang infrastruktur Ukraina, termasuk pelabuhan yang terlibat dalam memastikan keamanan pangan dunia," tuduhnya.[FARID/DETIK.COM]***DUNIA NEWS - Perang antara Rusia dan Ukraina terus memanas. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa militernya telah menembak jatuh 77 drone Ukraina dalam semalam.
Ini terjadi hanya dua hari setelah Kyiv melakukan serangan langsung terbesarnya terhadap Moskow selama perang tiga tahun tersebut.
Sebanyak tiga puluh drone berhasil dicegat dan dihancurkan di wilayah Bryansk, Rusia barat yang berbatasan dengan Ukraina, sementara 25 drone lainnya jatuh di atas Kaluga, kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/3/2025).
Kementerian menambahkan banyak drone lainnya ditembak jatuh di wilayah Kursk, Voronezh, Rostov, dan Belgorod.
Serangan terbaru ini terjadi setelah Rusia menembak jatuh lebih dari 90 drone atau pesawat nirawak di wilayah ibu kota Rusia, Moskow pada hari Selasa lalu. Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin menyebutnya sebagai "serangan drone musuh paling masif terhadap Moskow".
PELAJARI LEBIH
Pihak berwenang di Kyiv dan Dnipropetrovsk juga melaporkan diserang pada Kamis dini hari waktu setempat.
Sebelumnya, serangan rudal balistik Rusia menghantam kota pelabuhan Odesa di Ukraina bagian selatan. Sedikitnya empat orang tewas, dengan sebuah kapal kargo berbendera Barbados mengalami kerusakan akibat serangan rudal tersebut.
Serangan rudal Moskow itu menghantam wilayah Ukraina pada Selasa (11/3) tengah malam waktu setempat, saat otoritas Kyiv menyatakan dukungan terhadap usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata selama 30 hari dan setuju untuk segera berunding dengan Rusia.
Para pejabat Ukraina mengatakan serangan rudal terjadi saat kapal kargo tersebut sedang memuat pasokan gandum yang dimaksudkan untuk dikirim ke Aljazair.
"Sayangnya, empat orang tewas -- warga negara Suriah. Korban termuda berusia 18 tahun, yang paling tua berusia 24 tahun. Dua orang lainnya mengalami luka-luka -- seorang warga Ukraina dan seorang warga Suriah," kata wakil perdana menteri untuk rekonstruksi, Oleksiy Kuleba, dalam pernyataan via media sosial.
"Rusia menyerang infrastruktur Ukraina, termasuk pelabuhan yang terlibat dalam memastikan keamanan pangan dunia," tuduhnya.[FARID/DETIK.COM]***V