DUNIA NEWS - Kekuasaan Elon Musk sepertinya mulai dibatasi, terutama soal pemangkasan para PNS. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi tahu para Menteri kabinetnya bahwa keputusan kepegawaian akan diserahkan pada mereka, bukan Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah yang ia pimpin.
Trump menginstruksikan anggota Kabinet bekerja sama dengan DOGE dalam pengeluaran dan pengurangan tenaga kerja, tapi PHK akan menjadi wewenang para pemimpin departemen.
"Kami baru saja mengadakan rapat dengan sebagian besar menteri, Elon, dan yang lain dan itu sangat positif. Sangat penting bagi kami memangkas ke level yang seharusnya, tapi penting juga mempertahankan orang terbaik dan paling produktif," kata Trump di Truth Social.
Saat menteri mempelajari dan memahami, orang-orang yang bekerja untuk berbagai Departemen, mereka dapat sangat tepat menentukan siapa tetap tinggal dan siapa akan pergi. Kami menyebutnya pisau bedah daripada kapak," tambah Trump yang dikutip detikINET dari NBC.
Pemangkasan besar-besaran yang dilakukan DOGE telah menyebabkan tuntutan hukum dan meningkatnya kekhawatiran dari anggota Kongres Partai Republik. Pesan Trump itu merupakan pembatasan yang jarang terjadi terhadap wewenang Musk.
Beberapa anggota Kabinet Trump kesal ketika Musk baru-baru ini memerintahkan pegawai federal menguraikan pekerjaan mereka atau menghadapi PHK, dengan beberapa lembaga dan departemen awalnya menolak upaya tersebut.
Di sisi lain, Trump juga memuji Musk dan DOGE setelah pertemuan dengan para menteri. "Saya pikir mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa," katanya kepada wartawan. Musk menyebut pertemuan itu sangat produktif dalam postingan di X.
Trump menyebut arahannya ke anggota Kabinet adalah mempertahankan orang yang diinginkan dan dibutuhkan. Namun, ia juga mengindikasikan Musk akan turun tangan jika tidak dilakukan pemotongan yang cukup. "Jika mereka bisa memangkas, itu lebih baik. Jika mereka tidak memangkas, Elon akan memangkasnya," kata Trump.
Trump dan Musk berupaya memangkas drastis jumlah tenaga kerja federal, memecat ribuan karyawan dan menutup beberapa lembaga. Kecepatan dan intensitas pemangkasan mengguncang beberapa anggota Kongres dari Partai Republik dan memicu seruan untuk transparansi yang lebih besar.[FARID/DETIK.COM]***