DUNIA NEWS - Sebuah pesawat yang membawa 21 orang telah jatuh di wilayah utara Sudan Selatan pada hari Rabu. Kecelakaan ini menewaskan 20 orang atau hanya menyisakan satu orang yang selamat. Pesawat itu jatuh di dekat ladang minyak di Negara Bagian Unity sekitar pukul 10.30 waktu setempat (08.30 GMT) tak lama setelah lepas landas menuju ibu kota Juba. "Pesawat itu jatuh 500 meter dari bandara," kata Menteri Informasi Negara Bagian Unity, Gatwech Bipal Both, kepada AFP melalui telepon, yang dilansir Kamis (30/1/2025). Baca Juga Ini Rahasia 2 Pramugari Bisa Selamat dalam Tragedi Jeju Air yang Tewaskan 179 Orang "Ada 21 orang di dalamnya. Untuk saat ini, hanya ada satu yang selamat," ujarnya. Korban selamat, seorang insinyur Sudan Selatan yang bekerja di ladang minyak, telah dilarikan ke rumah sakit Negara Bagian Bentiu. Both mengatakan pesawat tersebut merupakan pesawat penumpang Ukraina yang disewa oleh Greater Pioneer Operating Company (GPOC) dan dioperasikan oleh Light Air Services Aviation Company. Pesawat itu jatuh ketika sedang menjalani misi rutin ke daerah tersebut. "Pemerintah negara bagian sangat berduka atas kecelakaan ini," katanya, yang menambahkan bahwa akan ada penyelidikan atas jatuhnya pesawat tersebut. "Meskipun sebagian besar orang memperkirakan bahwa ini mungkin tabrakan mekanis," paparnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Semua penumpang adalah karyawan GPOC: 16 warga negara Sudan Selatan, dua warga negara China, dan 1 warga negara India, menurut manifes yang dilihat oleh AFP, yang dikonfirmasi oleh otoritas setempat. Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan pesawat yang hancur itu terbalik di sebuah ladang, dengan puing-puing berserakan di area tersebut. Beberapa gambar yang beredar, yang belum dapat diverifikasi secara independen, terlihat seseorang keluar dari badan pesawat yang hancur. Sudan Selatan memisahkan diri dari tetangganya di utara pada tahun 2011 dan telah menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan politik yang parah sejak saat itu. Negara muda ini tidak memiliki infrastruktur transportasi yang andal dan kecelakaan udara sering terjadi, dengan kebanyakan akibat kelebihan muatan atau pun cuaca buruk. Pada tahun 2021, lima orang tewas setelah sebuah pesawat kargo yang membawa bahan bakar untuk Program Pangan Dunia PBB jatuh di dekat Juba. Kelebihan muatan pesawat umum terjadi di Sudan Selatan, dan diyakini telah berkontribusi terhadap jatuhnya pesawat Antonov di Juba pada tahun 2015 yang menewaskan 36 orang. Pada tahun 2017, 37 orang berhasil lolos secara ajaib setelah pesawat yang mereka tumpangi menabrak truk pemadam kebakaran di landasan pacu di Wau sebelum terbakar.[Dnisa/SindoNews]