DUNIA NEWS Dugtrax Records, pihak label yang menaungi Sukatani, angkat bicara terkait permohonan maaf band asal Purbalingga itu secara mendadak kepada Institusi Polri dan penarikan lagu “Bayar Bayar Bayar” dari platform digital. Perwakilan pihak label Sukatani, Dugtrax Records, BK (Bung Kalz) mengaku peristiwa tersebut adalah hal yang menjengkelkan sekaligus mengecewakan. Pihak label yakin bahwa permintaan maaf Sukatani tidak sepenuhnya keinginan mereka. “Terkait video klarifikasi meminta maaf kepada institusi Polri yang beredar pada 20 Februari 2025, kami sangat yakin itu tidak sepenuhnya kehendak Sukatani,” ungkap salah satu perwakilan pihak label, Bung Kalz, dalam pesan tertulisnya kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2025). Baca juga: Band Sukatani Akhirnya Beri Pernyataan, Ucapkan Terima Kasih Bung Kalz menceritakan bahwa pada Jumat, 7 Februari 2025, pihak label mendapat permintaan dari Sukatani untuk menarik lagu “Bayar Bayar Bayar” dari semua platform digital. Ada Apa di ”Kompas” Edisi Senin, 24 Februari 2025? Artikel Kompas.id “Salah satu member dari Sukatani menghubungi kami dan meminta untuk menurunkan lagu 'Bayar Bayar Bayar' dari dashboard aggregator Digital Store Streaming (DSP) yang terhubung dengan semua layanan platform,” lanjut Bung Kalz. Bung Kalz mendapat informasi bahwa penarikan lagu itu adalah hasil dari negosiasi yang alot antara Sukatani dengan pihak kepolisian. Baca juga: Band Sukatani: Kondisi Kami Sudah Membaik dan Berada Pada Ruang yang Lebih Aman Meski demikian, ia tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut terkait negosiasi tersebut. “Semua itu adalah hasil proses tawar (negosiasi) yang cukup alot antara Sukatani dan pihak kepolisian regional Jawa Tengah. Pihak label pun menunjukkan keprihatinannya dan kekhawatirannya dengan apa yang dialami Sukatani baru-baru ini. Baca juga: Lagu "Bayar Bayar Bayar" Band Sukatani Menghilang dari Spotify dkk Mereka menilai hal tersebut bertentangan dengan kebebasan berekspresi yang seharusnya dijaga. Pihak label mengingatkan bahwa seni seharusnya tidak dapat dibatasi oleh kekuasaan atau kendali pihak tertentu. Mereka berharap agar lebih banyak karya seni yang dapat dinikmati secara bebas tanpa tekanan. Baca juga: Ramai Lagu Bayar Bayar Bayar Band Sukatani, Divisi Propam Polri: Polri Terbuka terhadap Kritik “Seni itu bersifat bebas dan terbuka, ia tidak boleh dikontrol dari dominasi kekuasaan. Dalam konteks ini, Sukatani sebagai entitas grup musik merupakan instrumen yang mengingatkan kita betapa pentingnya suara-suara tersebut disalurkan melalui sulur-sulur seni populer yang diamplifikasikan dalam ranah akar rumput,” lanjut pihak label. Terakhir, pihak label meminta kepada warganet untuk tidak menyebarkan cuplikan video atau foto tanpa topeng personel Sukatani di media sosial, meskipun mereka telah melepaskan topengnya dalam video klarifikasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tekanan batin yang telah mereka alami. [Arifin/Kompas.Com]