DUNIA-NEWS Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyurati Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terkait siswa di Jabar yang terhambat proses pendataan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akibat kelalaian sekolah. Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi dalam akun Instagramnya @dedimulyadi71, Selasa (25/2/2025). Dari lokasi Retreat di Magelang, Dedi Mulyadi mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Mendikti Saintek untuk mengajukan permohonan pertimbangan bagi siswa yang terdampak. Baca juga: Dedi Mulyadi soal Larangan “Study Tour”: Perpisahan Boleh, tapi… Ia juga mengirimkan surat resmi yang berisi daftar nama siswa yang mengalami kendala akibat keterlambatan sekolah dalam memasukkan data. “Kami sudah berkirim surat langsung berikut nama-nama siswanya yang mengalami keterlambatan. Semoga mendapat pertimbangan karena ini bukan kesalahan siswa, tetapi kelalaian sekolah,” ujar Dedi Mulyadi. Sekolah di Kalsel Diwanti-wanti Finalisasi PDSS Artikel Kompas.id Baca juga: Hanya Pakai Mobil Dinas Innova Zenix, Dedi Mulyadi: Jangan Terlalu Banyak, Lieur Surat Dedi Mulyadi Dalam surat tersebut, Dedi berharap pemerintah pusat bisa memberikan dispensasi bagi siswa yang haknya terhambat akibat kesalahan administratif sekolah. Menurutnya, kebijakan pendidikan harus mengedepankan prinsip keadilan dan tidak boleh merugikan siswa yang memiliki prestasi. “Kami ingin memastikan bahwa anak-anak Jawa Barat tidak kehilangan kesempatan hanya karena kesalahan administratif. Ini adalah perjuangan untuk masa depan mereka,” tambahnya. Berita sebelumnya, kasus siswa yang tidak bisa mengikuti SNBP akibat keterlambatan sekolah terjadi di beberapa sekolah. Bahkan terjadi di berbagai daerah di Indonesia. [Arifin/Kompas.Com]