DUNIA NEWS- Panglima Komando Operasi Udara Nasional Marsdya TNI Tedi Rizalihadi membuka langsung kegiatan Latihan Perkasa B tahun 2025 di hanggar Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang sempat absen dilaksanakan selama dua tahun terakhir. Dia mengatakan, Latihan Perkasa B ini menjadi bagian penting dalam rangka meningkatkan kapabilitas tempur, kesiapan operasional, serta kemampuan interoperabilitas antara matra darat, laut, dan udara dalam mendukung sistem pertahanan udara nasional (Sishanudnas). “Perkembangan lingkungan strategis, baik di tingkat global, regional, maupun nasional, menuntut kita untuk selalu waspada dan siap menghadapi segala bentuk ancaman, baik yang bersifat konvensional maupun nonkonvensional. TNI Angkatan Udara, sebagai garda terdepan dalam menjaga ruang udara nasional dengan melibatkan unsur-unsur hanud dari matra darat dan matra laut, memiliki tugas yang sangat krusial,” ujarnya ditemui di hanggar Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi usai kegiatan, Senin (17/2/2024). Baca juga: Lanud Iswahjudi Gelar Latihan Terbang Malam Pakai F-16 dan T-50i, Ini Potretnya Latihan Perkasa B tahun 2025, menurut lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1991 ini, bertujuan meningkatkan kemampuan personel dan unsur-unsur pertahanan udara dalam melaksanakan operasi pertahanan udara secara terpadu dan terintegrasi. Latihan juga dilakukan untuk menguji kesiapan operasional dan interoperabilitas unsur-unsur pertahanan udara, termasuk radar, pesawat tempur, artileri pertahanan udara, serta sistem komando dan kendali. “Latihan ini untuk memastikan efektivitas sistem koordinasi dan komunikasi antara berbagai unsur yang terlibat dalam operasi pertahanan udara, baik dari unsur TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU, serta menguji kemampuan deteksi dini dan respons cepat terhadap ancaman udara yang dapat mengganggu stabilitas keamanan,” ucapnya. Lebih dari 910 personel TNI akan terlibat dalam Latihan Perkasa B tahun 2025 yang akan dilaksanakan hingga Jumat mendatang. Dalam latihan kali ini, selain melibatkan pesawat F-16 serta T-50 Golden Eagle dari Lanud Iswahjudi, juga melibatkan Super Tucano dari Lanud Abdurrahman Saleh Malang, sejumlah pesawat Hercules dan helikopter, serta melibatkan KRI Marthadinata dan KRI Hasanuddin yang merupakan KRI tempur yang memiliki rudal dan radar yang canggih. “Alutsista kita yang canggih ini ibarat satu kesatuan kita padukan supaya menjadi kekuatan yang optimal,” katanya. Baca juga: Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi Adapun skenario yang akan diterapkan dalam Latihan Perkasa B tahun 2025 yakni intercept pesawat dan forcedown pesawat musuh. Latihan juga akan memainkan skenario pertahanan udara titik bagi Arhanud 8 di Sidoarjo. “Kita juga akan melatih pertahanan udara titik, teman Arhanud 8 nanti disimulasikan ada ancaman, ini kita bantu komunikasi dan juga data radarnya. Kita setup TDAS, transfer data air situation, sehingga teman Arhanud mempunyai kewaspadaan lebih tinggi,” ucapnya. Latihan Perkasa B tahun 2025 yang juga menyertakan KRI Marthadinata dan KRI Hasanuddin, yang merupakan KRI tempur yang memiliki alutsista rudal dan radar yang canggih akan disimulasikan diserang dari udara sehingga KRI bisa mempertahankan diri. “Kita simulasikan bagaimana KRI akan mendapat serangan dari udara agar KRI bisa menggagalkan serangan udara tersebut,” katanya[Dnisa/kompas]
Simulasi Perang: KRI Marthadinata dan KRI Hasanuddin Jadi Target dalam Latihan Perkasa B 2025
byDenis Rahma Rafsanjani
-