DUNIA NEWS- Sebelum pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Jakarta aman, stabil, dan terkendali.
Sebagai hasil dari pertemuan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat di Jakarta telah stabil.
Dia berharap situasi dan suasana tetap stabil hingga pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dari tahun 2024–2029.
Diharapkan sinergi profesional dan solid antara Forkopimda, KPU, Bawaslu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan partai politik terus berlangsung.
Teguh berharap agar Pilkada di Jakarta berjalan aman dan tertib, dan dapat menghasilkan pemimpin yang diinginkan masyarakat.
Dia menegaskan bahwa pemerintah kota Jakarta berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam proses pemilihan akan dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan bermartabat dan berintegritas.
Menurut Budi, ada dua tahap tambahan dalam proses pemilihan yang masih harus dipenuhi: masa tenang pada tanggal 24 November dan pencoblosan pada tanggal 27 November 2024.
Setelah itu, acara berlanjut dengan perhitungan suara dan rekapitulasi hasil suara, penetapan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih, dan pelantikan kepala daerah sebagai hasil dari Pilkada.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran, baik itu Forkopimda, KPU, Bawaslu, dan stakeholder lain yang telah bersama-sama mensukseskan Pilkada di,” katanya.
Menurut Marullah Matali, Sekda Provinsi Jakarta, kampanye ketiga pasangan calon untuk Pilkada 2024 berjalan aman dan kondusif.
Dia menyatakan bahwa berkat kolaborasi TNI, Polri, Satpol PP, dan masyarakat, keamanan dan ketertiban umum masih terjaga hingga saat ini.
Marullah menjelaskan, "Kami mencatat banyak hal positif selama periode kampanye, seperti peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengikuti kegiatan kampanye, baik secara langsung maupun melalui media sosial."
Tidak ada laporan pelanggaran kampanye hingga saat ini. Ini menunjukkan bahwa paslon patuh pada undang-undang KPU dan mendukung demokrasi yang sehat.
Menurutnya, tahapan kampanye di Jakarta berlangsung dengan aman, tertib, damai, dan lancar berkat sinergi yang terus terjadi antarinstansi penyelenggara pemilu, tim sukses paslon, dan pihak-pihak yang terlibat dalam mengawasi proses kampanye.
Selain itu, Wahyu Dinata, Ketua KPU Provinsi Jakarta, meminta warga Jakarta untuk tetap berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan kedamaian meskipun mereka tidak setuju dengan keputusan mereka.
Dia berpendapat bahwa dukungan masyarakat dan partisipasi aktif akan memiliki dampak signifikan pada tahapan-tahapan Pilkada.
Wahyu menyatakan, "Meskipun tinggal beberapa hari lagi untuk pemungutan suara, kami berharap suasana damai di Jakarta bisa terus terjaga hingga seluruh tahapan pelaksanaan Pilkada."
Selain itu, isu-isu keamanan dan keadaan di masa Pilkada menjadi subjek diskusi netizen di media sosial X.
Akun @polisijaksel menulis, "Polsek Pesanggrahan menyebar spanduk imbauan Pilkada damai dalam upaya menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang aman dan kondusif mendekati masa pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta."
Akun @Sepatu_KacaItu menulis, "Suara damai adalah suara perubahan. Ayo sukseskan Pilkada Jakarta 2024 dengan menjaga keamanan dan ketertiban! #sukseskanpilkada #pilkadaJakarta."
Saya percaya bahwa situasinya tetap aman dan kondusif karena tekanan tidak setinggi Pilkada DKI 2017. Akun @nasiududuk menanggapi, "Anda tahu saat itu ada apa."
Menurut akun @rebahannaje, kekacauan dan perdebatan tentang Pilkada terjadi hanya di media sosial. Dia berharap masyarakat tidak diprovokasi untuk mencegah kekacauan itu masuk ke dunia nyata.
Sangat banyak, tetapi hanya di media sosial, dari akun yang tidak jelas. "Jadi, jangan gampang terbakar ya. Kampungan."[Rida]***