DUNIA NEWS- Dikenal sebagai penyanyi pop Indonesia, Mulan Jameela kemudian masuk ke dunia politik, menjadi anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat.
Mulan menjadi anggota DPR RI setelah bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 2019.
Memiliki nama asli Raden Terry Tantri Wulansari, Mulan Jameela lahir di Garut, Jawa Barat, pada tanggal 23 Agustus 1979. Dia awalnya dikenal sebagai penyanyi pop Indonesia.
Ia bergabung dengan grup musik Ratu bersama Maia Estianty, yang sangat populer pada awal tahun 2000-an, dan memulai karir musiknya.
Setelah meninggalkan grup Ratu, Mulan beralih ke karir solonya dan merilis beberapa album, termasuk "Mulan Jameela" dan "Awan Jingga."
Pada tahun 2009, Mulan Jameela menikah dengan musisi Ahmad Dhani. Mereka memiliki dua anak, Safeaa Ahmad dan Muhammad Ali. Mulan juga sering tampil bersama keluarganya di media sosial dan di berbagai acara hiburan.
Namun, ia mengambil langkah besar dengan memasuki dunia politik pada 2019. Mulan Jameela secara resmi dipilih sebagai anggota DPR Republik Indonesia untuk periode 2019-2024, 2024-2029.
Salah satu politisi perempuan Indonesia adalah Mulan Jameela. Nama Mulan Jameela telah menjadi perhatian publik karena kritiknya terhadap kompor listrik.
Beberapa waktu lalu, dia menjadi viral di media sosial karena kritiknya terhadap kompor listrik. Pada rapat kerja Komisi VII yang membidangi energi dan perindustrian dengan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ditjen ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Mulan menyampaikan protes tersebut.
Sebagai salah satu pengguna kompor listrik, Mulan Jameela mengatakan bahwa kebijakan harus dipertimbangkan kembali. Menurut Mulan, peralatan masak seperti wajan dan panci yang dapat digunakan di kompor listrik berbeda dengan kompor konvensional.
Mulan juga mengatakan bahwa kompor listrik tidak cocok dengan masakan Indonesia, terutama jika makanan dibuat secara massal, seperti saat hajatan.
Protesta Mulan Jameela akhirnya membuahkan hasil. PT PLN (Persero) menghentikan inisiatif untuk mengubah kompor LPG 3 kg ke kompor listrik.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa masyarakat merasa nyaman selama pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19.[Rida]***