Pada tahun 2024, Kota Malang Berharap Mengurangi 5.655 Kasus Anak Tidak Sekolah


DUNIA NEWS-
Pemerintah Kota Malang memiliki tujuan besar untuk menyelesaikan 5.655 kasus ATS pada tahun 2024. Langkah ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan salah satu masalah terbesar di sektor pendidikan kota. Pada hari Rabu, 16 Oktober 2024, Penjabat Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, mengumumkan strategi menyeluruh untuk mengatasi masalah ini. "Kami telah meminta camat dan lurah untuk mengidentifikasi daerah dengan tingkat putus sekolah tertinggi," katanya, menunjukkan upaya untuk menangani masalah ini dengan data. Dari 5.655 kasus ATS, ada tiga kategori utama: 1.875 anak putus sekolah, 1.271 anak tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, dan 2.509 anak belum pernah mengenyam pendidikan formal.

Angka-angka ini menunjukkan kompleksitas masalah yang dihadapi, mulai dari aksesibilitas pendidikan hingga faktor sosial-ekonomi yang memengaruhi keberlangsungan pendidikan anak. Iwan menekankan bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting untuk mengatasi masalah ini. "Kami akan segera melakukan rapat teknis dengan stakeholder dari berbagai lembaga pendidikan dan Pusat Kegiatan Belajar Mandiri (PKBM)." Metode ini menunjukkan kesadaran bahwa untuk menyelesaikan masalah ATS diperlukan kerja sama dari banyak pihak, bukan hanya dari sektor pendidikan formal. Saat ini, fokus utama Pemkot Malang adalah menangani ATS di tingkat SD dan SMP, sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh pemerintah kota. Tantangan yang dihadapi tidak begitu sederhana. Jumlah 2.509 anak yang belum pernah bersekolah menunjukkan bahwa ada masalah struktural yang perlu diatasi, mulai dari kesadaran akan pentingnya pendidikan hingga akses ke fasilitas pendidikan.
[Rowanti]***  


Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form